Puisi

Energi

Telanjangi

Kepalaku

Preteli

Gigiku

 

Merangkaklah

Sejak kilometer pertama

Terjengkang

Di kilometer berikutnya

 

Tapi belum mati

Hanya berani menciut sepersekian milimeter

Sepersekian sekon

 

Berupa titik

Berupa garis

Syukurlah dapat berupa

Sepersekian kalinya

Aku terlantar

Di tengah kecepatan

 

Tak perlugaya

Semua itu relatif

Yang paling penting

Cepat sampai

 

Bandung, 11 November 2006

«

»

what do you think?

Your email address will not be published. Required fields are marked *