Ke belakang
Mengukir jam gelap
Matamu lelap
Dalam dekap
Sang karang
Perlahan pupilmu membesar
Gelayut kantuk
Keriput-keriput sepi
Matamu meronta dan teriak
Masih ada yang harus dilihat
Maghrib kaucukupkan sampai
Rakaat pertama
Saat adzan kau masih di jalan
Percik kegelapan melesat
Menembus jantungmu
Menuju ujung tanduk
Di situ sang karang
Tangis pun berhenti
Mentari di ujung barat
Bagimu ia menyeringai
Bagimu saat usia 12 bulan
Ia mengejek
Meletup-letup didih semangat
Mengantar keberangkatan lembayung
Temani hatimu di Bangkok
Temani kakimu di sudut kamar
Awal tangis
Kerontang tenggorokan
Mengasah nyali untuk berdebat
Mendampingi pergerakan
Jarum ke angka 2
Saat jiwamu melancong ke Berlin
Dan kakimu bersembunyi di sudut kamar
Hororisme!
Sebentar lagi speaker menjerit
Menganga telingamu usai rakaat pertama
Menyublim
Meleleh, mencair
Memadat
12.00 mentari menyengat
Tanpa sang karang
Hati dan kakimu di sudut kamar
Bandung, 11 November 2006