Puisi

Malam Abadi

Malam Tanpa Akhir

 

Malam tak berhenti

Merajang jiwa bodohku

Terlampau jauh cahaya

Apalagi mentari

Detik demi detik ia siksa

Sisa-sisa peradaban dalam diri

Menyusul senja yang telah tergolek

Tidak satu mikro detik pun

Memberi harapan akan sebuah akhir

Mungkin dunia ini telah terbalik

Seperti dunianya kaum Luth.

 

13 Juni 2006

TAGS

«

»

what do you think?

Your email address will not be published. Required fields are marked *