Esai

PUNCAK KARIER – PEKERJAAN PENTING TERBENGKALAI KARENA GANGGUAN JIN

PUNCAK KARIER – PEKERJAAN PENTING TERBENGKALAI KARENA GANGGUAN JIN

Pernahkah kamu berada di posisi sangat membutuhkan pekerjaan karena harus menghidupi diri dan keluarga? Kamu sudah mencari pekerjaan ke mana-mana, sudah melamar lowongan kerja ke banyak perusahaan baik melalui pos atau pun melalui surel. Untuk menambah kesempatan suksesnya lamaran, kamu pun membuat berbagai portofolio dan menyebar CV di laman internet guna mengiklankan skill seperti LinkedIn atau JobStreet.

Hasilnya nihil! Sampai putus asa dibuatnya. Sampai hilang rasa percaya diri, apakah sejelek itu skill saya, sampai-sampai tidak ada yang mau menerima menjadi karyawan. Bukankah Allah sudah memberikan setiap manusia rezekinya masing-masing, dan rezeki itu harus dijemput. Hingga kamupun mempertanyakan apakah usaha kamu untuk menjemput rezeki belum cukup atau adakah caranya yang salah.

Atau mungkin kamu memiliki potensi besar dan tidak malas, akan tetapi kenapa tiba-tiba saat kamu sudah mendapatkan pekerjaan yang kamu idam-idamkan atau proyek besar yang sangat kamu impikan jika kamu seorang pekerja lepas atau pengusaha, justru kamu malah ogah-ogahan mengerjakannya. Padahal dalam hati dan pikiran, kamu sangat menyukai pekerjaan itu dan ingin menyelesaikan tugas-tugas terkait pekerjaan itu. Karena kamu orang yang profesional dan bertanggungjawab, perlahan namun pasti kamu berusaha mengerjakan tugas itu, walaupun terjadi banyak gangguan dan pengalihan.

Tentunya, setiap orang yang berdedikasi tinggi ingin memberikan yang terbaik. Setiap kali kamu berniat mengerjakan tugas, misalnya kamu sudah menyalakan komputer, kamu membuka berkas tugas, entah kenapa beberapa menit kemudian kamu teringat teman, sehingga kamu mengecek Facebook dulu. Tidak hanya di situ saja, setelah puas mengomentari atau membaca status-status tak penting dari teman-teman, kamu membuka aplikasi-aplikasi lain hingga menghabiskan berjam-jam. Selain itu, bisa juga ada gangguan dari sekitar kamu, yang membuat kamu berhenti bekerja, padahal hal itu tidak penting dan kamu bisa mengabaikannya. Namun, yang kamu pilih justru mengabaikan tugas yang sedang dikerjakan.

Sehingga akhirnya target  pekerjaan kamu pada hari itu tidak tercapai dan kamu berjanji akan menambah beban kerja di keesokan harinya untuk menutup kekurangan hari ini. Jauh di dalam lubuk hati, kamu tahu itu tidak mungkin. kamu tahu itu hanya kata penghiburan atas kegagalan diri kamu pada hari itu. Kamu sadar betul, tidak mungkin menambah beban kerja lebih dari kemampuan kamu biasanya, kalaupun bisa pasti akan menurunkan kualitasnya.

Sementara apa yang terjadi keesokan harinya? Betul dugaan kamu, pekerjaan tidak bisa ditambah. Justru malah kamu mengulangi kejadian hari sebelumnya sehingga sisa pekerjaan yang belum selesai jadi makin menumpuk. Pola ini pun terjadi lagi di hari berikutnya dan seterusnya menjadi pola kebiasaan yang sulit dihentikan.

Walhasil, kamu frustrasi. Tingkat konsentrasi semakin menurun, kualitas pekerjaan tidak maksimal dan kesehatan fisik pun bisa jadi ikut memburuk akibat kurang tidur.

Rekan saya, Hana, pernah mengalami hal yang sama, untungnya pada masa mendekati tenggat waktu, dia bisa ngebut untuk menyelesaikan proyek kami. Saya tahu terkadang dia suka menangguh-nangguhkan pekerjaan, maka dari itu pada saat awal proyek saya berikan tenggat waktu ‚palsu‘. Sehingga ketika dia meminta tambahan waktu, proyek tetap bisa selesai sesuai jadwal.

Ternyata trik deadline palsu ini lumayan berhasil. Proyek kami selesai tepat waktu, walaupun saya kurang puas dengan hasilnya, ada beberapa pekerjaan ekstra untuk mengedit kembali pekerjaan yang sudah diselesaikan. Tenaga dan stres dihabiskan lebih dari seharusnya.

Saya yakin dengan kemampuan rekan saya, dan dia pun orang baik, bertanggungjawab dan selalu memberikan yang terbaik. Hanya saja, kebiasaan menangguhkan pekerjaan ini saya amati tambah parah setelah dia menikah. Maka, saya ajak dia mengobrol untuk mencari tahu apa yang membuatnya susah berkonsentrasi dan sering menunda-nunda pekerjaan.

Usut punya usut, berceritalah dia bahwa sudah lama dia mengalami gangguan tidur. Sulit tidur pada malam hari, selalu ngantuk pada siang hari. Hampir setiap malam dia bermimpi buruk. Akibatnya, setiap bangun pagi dia merasa kelelahan karena tidurnya tidak lelap walaupun durasinya cukup lama, dan juga tidak dapat memulai hari dengan semangat. Suasana hatinya menjadi lebih sering turun, bahkan cenderung pemarah dari sebelumnya. Sejak itu, badannya pun merasa sakit-sakit. Kadang sakit kepala, kadang sakit kaki. Anehnya ketika diperiksa ke dokter hasil tes darah dan CT Scan bagus. Artinya, tubuhnya sehat-sehat saja. Lalu, saya tanya Hana, „Emangnya kamu gak berdoa dulu sebelum tidur?“

„Ya sukalah,“ jawabnya.

Ini mengingatkan saya kepada teman saya yang lain Tari, yang pernah mengalami gangguan jin melalui mimpi-mimpi buruknya. Menurutnya jin dapat mengganggu kita dengan membuat kita malas dan tidak fokus seperti yang dijelaskan oleh dokter Indera Permana dalam kanal youtube mereka.

Ada empat ciri utama gangguan jin terhadap manusia baik secara sihir maupun nonsihir:

  1. Terhalangnya kehidupan

Misalnya, susah menikah, susah punya anak, toko sepi. Hidup terasa berputar-putar di situ saja. Tidak bisa maju. Berulang-ulang, bertahun-tahun. Malas bekerja.

  • Malas ibadah, lupa rakaat sholat, mengacaukan bacaan tilawah, ngantuk
  • Suka bermaksiat, terutama saat sendiri
  • Senang menyendiri
  • Malas melakukan hal-hal yang penting bagi diri sendiri seperti mandi, pergi ke pasar maupun yang berhubungan dengan orang lain seperti bekerja.
  1. Adanya penyakit aneh, tidak dapat dijelaskan secara medis

Misalnya, rasa sakit di kepala atau perut atau anggota badan lainnya secara berulang-ulang dalam jangka waktu lama, setelah dilakukan pemeriksaan medis seperti cek darah, foto X-Ray, CT Scan, MRI dan lain-lain ternyata tidak ada masalah apa pun.

  1. Perubahan status mental/perasaan yang aneh

Misalnya, suami istri saling marah karena hal sepele dan bodoh, saling membenci ketika berdekatan, tapi ketika berbeda tempat mereka saling rindu. Atau tiba-tiba mendengarkan bisikan yang jelas, tapi tidak ada wujudnya. Kemudian menjadi takut atau pemarah.

  1. Mimpi buruk yang berulang

Misalnya, mimpi tentang binatang-binatang yang harus dibunuh, seperti ular, cicak, banteng, harimau, mimpi digigit atau dikejar-kejar, mimpi tentang kematian, kuburan, orang-orang yang sudah mati, mimpi ketinggian, jatuh, mimpi terbang, tanjakan. Mimpi tema air, mimpi mandi, mimpi tsunami, banjir, sungai, dll. Atau ketindihan saat tidur (sleep paralysis).

  • Mimpi buruk yang berulang-ulang membuat kita takut dan lelah ketika bangun keesokan harinya, membuat gelisah dan lemah.
  • Mimpi berenang, tenggelam, semua yang menakutkan

Apabila mendengar ayat-ayat ruqyah terjadi reaksi seperti di bawah ini menunjukkan ada gangguan jin di dalam tubuh:

  • Anggota tubuh merasa berat
  • Jantung berdebar-debar takut gelisah
  • Badan terasa merinding dan badan terasa membesar
  • Dada terasa terhimpit sesak
  • Di dalam tubuh ada yang bergerak-gerak berpindah-pindah
  • Kesurupan
  • Air mata keluar tanpa terkendali
  • Ada rasa panas pada anggota tubuh.

Bagaimana jin bisa masuk ke dalam tubuh manusia:

  • Karena sihir, dikirimi sihir oleh dukun dengan berbagai tujuan, misalnya, untuk mengganggu, membuat gila, membuat sakit, memelet, menceraikan suami istri, atau diturunkan dari leluhur yang memiliki perjanjian dengan jin.
  • Masuk sendiri karena balas dendam misalnya manusia mengganggu tempat tinggal jin seperti kencing sembarangan tanpa berdoa, membuang air panas tanpa bismillah, melempar sesuatu dan menimpa jin, karena ada kesempatan untuk masuk misal ketika jin lewat ada manusia yang lagi sedih atau stres dan imannya sedang lemah.

Lalu, bagaimanakah caranya untuk melindungi diri dari gangguan ini:

  1. Laksanakan ibadah wajib, tingkatkan kualitasnya
  2. Perbanyak ibadah sunnah; shalat rawatib, puasa sunnah
  3. Perbanyak baca Al-Quran
  4. Baca doa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, setiap saat apa pun kegiatannya (masuk kamar mandi, pakai-buka baju, sebelum dan sesudah makan/minum, makan sambil duduk).
  5. Membaca doa pagi dan petang
  6. Jangan menjadikan benda-benda berbentuk makhluk hidup sebagai pajangan di rumah, misal patung, boneka, atau lukisan dan foto
  7. Dll.

Saat saya beritahu tentang hal ini kepada Hana, awalnya dia tidak percaya, tetapi setelah dipikir-pikir lagi ternyata ada benarnya juga, karena ini sudah sangat mengganggu hidupnya. Wallahu A’lam

Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=JV806pZJg8w

https://www.youtube.com/watch?v=JzZXqzz-SgI

 

 

«

»

what do you think?

Your email address will not be published. Required fields are marked *