ADA BINTANG DI BENAKKU
Aku bangun Engkau masuk ke relung hati
Engkau sayat-sayat menjadi hancur
Sakitnya tak mungkin terlupakan
Aku berjalan Engkau tusuk sembilu hati
Engkau iris-iris sampai lebur
Perihnya tiada dapat dihilangkan
Aku tidur Engkau marah dan pergi
Engkau serahkan aku pada duri
Nyerinya tiada terperikan
Aku pesakitan tapi ajal tak mau menjemput
Lalu aku bersujud Engkau sentuh benak hati
Kau tinggal di sana tanpa jemu
Tiada jauh pikirku padaMu barang sepekan
12 Agustus 2000