Puisi

ADA BINTANG DI BENAKKU

Aku bangun Engkau masuk ke relung hati

Engkau sayat-sayat menjadi hancur

Sakitnya tak mungkin terlupakan

Aku berjalan Engkau tusuk sembilu hati

Engkau iris-iris sampai lebur

Perihnya tiada dapat dihilangkan

Aku tidur Engkau marah dan pergi

Engkau serahkan aku pada duri

Nyerinya tiada terperikan

Aku pesakitan tapi ajal tak mau menjemput

Lalu aku bersujud Engkau sentuh benak hati

Kau tinggal di sana tanpa jemu

Tiada jauh pikirku padaMu barang sepekan

 

 

12 Agustus 2000

TAGS

«

»

what do you think?

Your email address will not be published. Required fields are marked *